Senin, 23 Juni 2014

makalah agropolitan yang ada di jawa tengah (agro Merapi-Merbau)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembangunan nasional yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat secara keseluruhan harus disertai dengan pembangunan yang merata dalam segala bidang serta menyeluruh kepada semua golongan masyarakat. Konsep pembangunan yang diterapkan mulai tahun 1970-an adalah pembangunan yangbersifat growth pole. Menurut Rustiadi dan Hadi  (2006), konsep pertumbuhan growth pole yang diperkirakan akan terjadi penetesan (tricle down effect) dari kutub pusat pertumbuhan ke wilayah hinterland-nya, ternyata neteffect-nya menimbulkan pengurasan besar (masive backwash effect) atau telah terjadi  transfer neto sumberdaya dari wilayah perdesaan ke kawasan perkotaan secara besar besaran.
Ketimpangan pembangunan antara wilayah perdesaan sebagai produsen pertanian dengan kota sebagai pusat kegiatan dan pertumbuhan ekonomi mendorong aliran sumberdaya dari wilayah perdesaan ke kawasan perkotaan secara tidak seimbang. Hal ini menyebabkan kondisi yang saling memperlemah antara perdesaan dan perkotaan. Wilayah perdesaan dengan kegiatan utama sector pertanian mengalami penurunan produktivitas, sedangkan wilayah perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi menerima beban berlebih sehingga memunculkan ketidaknyamanan seperti konflik, kriminal, penyakit dan memburuknya sanitasi lingkungan.
Pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan penguatan sentra-sentra produk pertanian yang berbasiskan pada kekuatan internal sehingga perdesaan menjadi kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya kompetensi, baik secara interregional maupun intraregional. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan Kawasan Agropolitan membutuhkan komitmen dan tanggung jawab dari segenap aparatur pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan demikian, pembangunan kawasan ini dapat berlangsung secara terintegrasi, terarah, efektif, dan efisien sehingga tercipta keterpaduanBdengan pembangunan sektor lainnya dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Berkembangnya kota sebagai pusat-pusat pertumbuhan ternyata tidak
memberikan efek penetesan ke bawah (trickle down effect) tetapi justru menimbulkan efek pengurasan sumberdaya dari wilayah sekitarnya (backwash effect). Urban bisa terjadi akibat kecenderungan pembangunan yang mendahulukan pertumbuhan ekonomi melalui kutub-kutub pertumbuhan (growth poles) yang semula meramalkan bakal terjadinyapenetesan (trickle down effect) dari kutub-pusat pertumbuhan ke  wilayah hinterland-nya, ternyata net-effect-nya malah menimbulkan pengurasan
besar (masive backwash effect). Dengan perkataan lain dalam ekonomi telah
terjadi transfer neto sumberdaya dari wilayah perdesaan ke kawasan perkotaan secara besar-besaran (Departemen Pertanian, 2004).

Secara harafiah. istilah Agropolitan berasal dari kata Agro yang berarti ‘pertanian’ dan Polis/Politan yang berarti ‘kota’. Dalam buku Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agroplitan & Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian, Agropolitan didefinisikan sebagai kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis sehingga mampu melayani, mendorong, menarik, serta menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah
sekitarnya. Buku tersebut juga mendefinisikan Kawasan Agropolitan sebagai sistem fungsional desa-desa yang ditunjukkan dari adanya hirarki keruangan desa yang ditandai dengan keberadaanpusat agropolitan dan desa-desa di sekitarnya sehingga terbentuklah Kawasan Agropolitan.
Kawasan agropolitan menurut Rustiadi dan Pranoto (2007) merupakan kawasan perdesaan yang secara fungsional merupakan kawasan dengan kegiatan utama adalah sektor pertanian. Departemen Pertanian (2002), kawasan agropolitan adalah kawasan agribisnis yang memiliki fasilitas perkotaan. Kawasan agropolitan terdiri dari kota pertanian dan desa-desa sentra produksi pertanian yang ada di sekitarnya, dengan batasan yang tidak ditentukan oleh batasan administrasi pemerintahan, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi yang ada. Berdasarkan www.baritokuala.go.id (2003), kawasan agropolitan adalah kawasan terpilih dari kawasan agribisnis atau sentra produksi pertanian terpilih dimana pada kawasan tersebut terdapat kota pertanian (agropolis) yang merupakan pusat pelayanan agribisnis yang melayani, mendorong dan memacu pembangunan pertanian kawasan dan wilayah-wilayah sekitarnya.
Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten tersebut terletak pada posisi strategis, potensial dan menguntungkan karena terletak pada jalur persimpangan dari berbagai arah, yaitu terletak pada jalur yang strategis antara Yogyakarta dan Semarang. Topografinya berupa dataran tinggi sehingga cocok untuk pertanian dan perkebunan. Sesuai dengan kondisi Kabupaten Magelang yang merupakan wilayah agraris, maka pertumbuhan ekonomi Magelang sangat dipengaruhi oleh sektor pertanian.
Berdasarkan pada kondisi geografi, aktivitas penduduk dan lingkungan,Kabupaten Magelang menetapkan sektor pertanian, sektor industri berbasis pertanian dan sektor pariwisata sebagai tiga sektor unggulan yang disinergikan. Sinergi ketiga sektor tersebut melahirkan kegiatan ekonomi berbasis pertanian menuju agribisnis yang maju, agrowisata yang menarik dan industri yang melibatkan banyak pelaku. Kolaborasi ketiga sektor tersebut mengilhami gerakan pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang.

Penerapan agropolitan di Kabupaten Magelang mulai dilaksanakan tahun
2003. Pelaksanaan konsep agropolitan di Kabupaten Magelang dibagi kedalam
empat fase. Fase pertama yaitu kawasan agropolitan Merapi-Merbabu tahun 2003-
2023, fase kedua adalah kawasan agropolitan Borobudur tahun 2008-2028, fase
ketiga kawasan agropolitan Sumbing tahun 2011-2031 dan fase keempat merupakan gabungan semua kawasan yang dimulai tahun 2014.Tujuan pelaksanaan agropolitan di Kabupaten Magelang seperti yangdisebutkan di masterplan agropolitan Kabupaten Magelang adalah untuk2014.meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah; mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi; dan peningkatan kemandirian kawasan sehingga tidak bergantung pada wilayah pusat pertumbuhan. Peningkatan kemandirian kawasan dapat diwujudkan dengan peningkatan jumlah fasilitas publik sehingga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut secara optimal sehingga mengurangi ketergantungannya dengan wilayah pusat pertumbuhan.
           
1.2 Rumusan masalah
Untuk mengkaji kawasn agropolitan yang ada di jawa tengah khususnya di kabupaten magelang ,penulis mengambil rumusan masalalah sebagai berikut:
1.    Apa Kelebihan dan kekurangan agropolitan di kabupaten magelang?
2.      Bagaimana kondisi sosial budaya dan ekonominya di kabupaten magelang?
3.      Peta agropolitan di kabupaten magelang,?

1.3  Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan disusunya makalah ini sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui kondisi sosial budaya dan ekonominya di kabupaten magelang;
2.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan agropolitan di kabupaten magelang;
3.      Untuk mengetahui lokasi atau tempat agropolitan di kabupaten magelang.
Adapun manfaat disusunya makalah ini adalah Agar meningkatkan pengetahuan tentang agropolitan di kabupaten magelang khusunya di wilyah agro Merapi-Merbau.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Kelebihan dan Kekurangan Agropolitan  di kabupaten magelang(agro Merapi-Merbau).
Menurut Kepala Bidang Usahatani Dinas Pertanian Kabupaten Magelang (Soekam, Desember 2007), selama tiga tahun berjalan, gerakan pengembangan kawasan agropolitan Merapi-Merbabu telah menunjukkan kinerja yang baik. Namun, hal tersebut hanyalah tahap inisiasi dari sebuah wujud berjalannya system agribisnis. Untuk mewujudkan masyarakat tani kawasan yang benar-benar mampu melakukan agribisnis, dalam kawasan yang agropolis dibutuhkan waktu sekitar 15tahun, oleh karena itu gerakan agropolitan harus diteruskan.

Pada kawasan agropolitan Merapi-Merbabu yang ada di  kabupaten magelang,jawa tengah  telah memiliki kelebihan atau menyebabkan  yaitu sebagai berikut:
a)      Kegiatan agribisnis (pertanian) merupakan kegiatan perekonomian utamanya, kegiatan ini mencakup industri pengolahan hasil Jalan pertanian, perdagangan dan kegiatan ekspor hasil pertanian, perdagangan agribisnis hulu berupa sarana pertanian dan permodalan, agrowisata, serta jasa pelayanan.
b)      Dengan agribisnis sebagai kegiatan utamanya,maka pendapatan sebagian besar masyarakatnya pun diperoleh dari kegiatan agribisnis.
c)      Tercipta hubungan timbal balik (interdependensi) yang harmonis dan saling Membutuhkan antara kota dan desa-desa di Kawasan Agropolitan. Dalam Kawasan Agropolitan dikembangkan usaha budidaya(on farm) dan industri olahan skala rumah tangga (off farm). Sementara, kota  menyediakan beragam fasilitas yang mendukung perkembangan usaha budidaya dan agribisnis.
d)     Ketersediaan infrastruktur berupa prasarana dan sarana yang memadai di Kawasan Agropolitan telah menciptakan kehidupan masyarakat layaknya di
kawasan perkotaan.
Kegiatan industri di kawasan agropolitan terfokus pada kegiatan agroindustri makanan dengan bahan dasar produk-produk pertanian. Diantaranya adalah terdapat suatu sentra industri pengolah hasil pertanian yaitu industry slondok yang terdapat di Dusun Purwogondo Desa Sumur Arum Kecamatan Grabak dengan produksi 4 500 ton per tahun. Jangkauan pasar dari komoditas ini sudah mencapai beberapa daerah di Pulau Jawa. Selain itu, terdapat juga agroindustri pembuatan abon di Kecamatan Tegalrejo, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Ngablak. Masih banyak lagi potensi agroindustri di kawasan agropolitan Kabupaten Magelang

Pengembangan agropolitan muncul dari permasalahan adanya ketimpangan pembangunan wilayah antara perdesaan sebagai pusat kegiatan pertanian yang tertinggal dengan kota sebagai pusat kegiatan ekonomi.Ketidakseimbangan proses interaksi antara perdesaan dengan kota menyebabkan keadaan yang saling memperlemah antara kedua wilayah tersebut. Wilayah perdesaan dengan kegiatan utama sektor pertanian mengalami permasalahan produktivitas yang stagnan, rendah dan nilai tukar produk menurun akibat beberapa permasalahan, disisi lain wilayah perkotaan sebagai tujuan pasar dan pusat pertumbuhan menerima beban berlebih (over urbanization) sehingga memunculkan ketidaknyamanan akibat permasalahan-permasalahan sosial (konflik, kriminal, dan penyakit) dan lingkungan (pencemaran dan buruknya sanitasi lingkungan permukiman).

Dan  juga kawasan agropolitan Merapi-merbau menyebabkan adannya obyek wisata pada Kawasan agropolitan Kabupaten Magelang. Obyek wisata alam di kawasan agropolitanMerapi-Merbabu seperti Gardu Pandang dan air terjun Kedung Kayang di Kecamatan Sawangan, pos pengamatan Babadan di Kecamatan Dukun, Air terjun Seloprojo di Kecamatan Ngablak, pemandian air hangat Candi Umbul di
Kecamatan Grabak, wisata taman sayur dan buah di Kecamatan Sawangan, Kecamatan Ngablak dan sebagainya. Sektor agrowisata tersebut memberikan
trickle down effect kepada masyarakat sekitar. Trickle down effect-nya adalah
memberikan tambahan penghasilan karena daerah sekitar obyek wisata menjadi
ramai dan sarana transportasi utama menjadi lancar. Hasil pertanian seperti
stroberi, buncis, tomat dan wortel dijadikan oleh-oleh khas bagi para wisatawan yang berkunjung.

Kekurangan dari agropolitan di Merapi-Merbau yaitu Munculnya masalahan antara wilayah perdesaan dengan perkotaan tersebut pada intinya adalah tingginya tekanan pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan berkurangnya pendapatan tenaga kerja relatif terhadap modal dan lahan. Dua sektor yang dianggap mampu menampung perluasan lapangan kerja tersebut adalah sektor pertanian dan industri-industri kecil dan menengah serta pengelolaan sektor jasa lingkungan di wilayah perdesaan. Wilayah perdesaan masih mempunyai banyak potensi yang perlu dikembangkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pembangunan tersebut.
Kekurangan dari kawasan agropolitan yaitu
1.      Rusaknya lingkungan sekitar akibat adanya pembuangan-pembuangan limbah industry yang tidak diolah dengan baik
2.      Tergangunya aktivitas masyarakat sekitar akibat dari pabrik industry karena pembuangan limbah yag tidak diolah dengan baik.
3.      Pelaksanaan agropolitan di Kawasan Merapi-Merbabu masih banyak menemui kendala terutama yang berkaitan dengan pengadaan modal, pengadaan teknologi dan sumberdaya pelaku atau petani yang kurang berkembang.

2.2   Kondisi Ekonomi dan Sosial budayanya di Kabupaten Magelang khusunya di sekitar Agro Merapi-Merbau.

Jumlah penduduk yang tinggal di kawasan agropolitan Merapi-Merbabu
pada tahun 2006 adalah sebesar 374 689 jiwa atau 31.75 persen dari seluruh penduduk yang ada di Kabupaten Magelang. Mata pencaharian penduduk di
kawasan agropolitan sangat bervariasi meliputi pertanian, pertambangan, industri,listrik, gas dan air bersih, konstruksi, perdagangan, komunikasi, keuangan, jasa dan lainnya. Sebagian besar penduduk pada kawasan agropolitan Merapi-Merbabu bergerak di sektor pertanian. Kegiatan pertanian ini dibagi atas dua pertanian utama yaitu kegiatan pertanian tanaman pangan dan kegiatan peternakan.
            Sebelum gerakan pengembangan kawasan agropolitan di kawasan
agropolitan Merapi-Merbabu, pendapatan masyarakat tani masih tergolong
rendah. Rendahnya pendapatan masyarakat tani disebabkan oleh lahan yang sempit per kelompok tani, sumberdaya manusia petani yang masih rendah dan usaha tani yang masih individual. Organisasi petani masih bersifat sosial sehingga belum mampu berhadapan dengan pelaku usaha lain, terutama pasar.
            Di kawasan agro Merapi-Merbau hamper seluruh aktivitas ekonomi masyarakat berkaitan dengan sector pertanian.selain potensi lahan dan peluang,budaya masyarakat yang telah mendarah daging juga ikut mempngaruhi yaitu bertani.alasanya karna usaha lain diluar pertanian kurang berkembang karena masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan.Sosial budaya masyarakatya di sekitar merapi-merbau yaitu bertani,betrnak dan lain-lain
2.3 Lokasi daerah Merapi-Merbau
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kawasan agro Merapi-merbau menyebebabkan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan agropolitan merapi-merbau menjadi meningkat karena yaitu sebagai berikut:
a.       Kegiatan agribisnis (pertanian) merupakan kegiatan perekonomian utamanya, kegiatan ini mencakup industri pengolahan hasil Jalan pertanian, perdagangan dan kegiatan ekspor hasil pertanian, perdagangan agribisnis hulu berupa sarana pertanian dan permodalan, agrowisata, serta jasa pelayanan.
b.      Tercipta hubungan timbal balik (interdependensi) yang harmonis dan saling Membutuhkan antara kota dan desa-desa di Kawasan Agropolitan. Dalam Kawasan Agropolitan dikembangkan usaha budidaya(on farm) dan industri olahan skala rumah tangga (off farm).
c.       Ketersediaan infrastruktur berupa prasarana dan sarana yang memadai di Kawasan Agropolitan telah menciptakan kehidupan masyarakat layaknya di
     kawasan perkotaan.
3.2 Saran
Sebaiknya para petani lebih meningkatkan kerajasamanya dengan  pemerintah agar menciptkan atau meningkatkan hasil-hasil panennya untuk dijual bukan hanya di pasar nasional tetapi pasar-pasar internasional.

3 komentar:

  1. kak,mau tanya, boleh saya tahu dimana letak pastinya kawasan agropolitan merapi-merbabu, maksud saya, masuk di kecamatan apa saja? terima kasih.

    BalasHapus
  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  3. Mysore Casino - The Home of Quality Gaming | Jtmhub
    Mysore casino is one 서울특별 출장샵 of the most popular gaming destinations in the country 대구광역 출장안마 and is home 양산 출장샵 to many great entertainment venues. Play games such 하남 출장마사지 as 충청남도 출장안마 Blackjack,

    BalasHapus